⠀⠀π‘Ίπ‘Žπ‘‘π‘’: 𝑺𝑒𝑛𝑑𝑒 π‘³π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

⠀⠀⠀⠀⠀     ⠀⠀⠀   #π‘™π‘’π‘šπ‘π‘Žπ‘¦π‘’π‘›π‘”

𝘯𝘰𝘡𝘦; 𝘀𝘳𝘦𝘒𝘡𝘰𝘳 𝘢𝘴𝘦π˜₯ 𝘭𝘰𝘸𝘦𝘳𝘀𝘒𝘴𝘦



"habis darimana?"

baru saja remaja laki-laki itu membuka pintu dan menyalakan lampu ruang depan, kedatangannya langsung disambut oleh amarah sang kakak.

"jawab, habis darimana? ini udah jam berapa?" cercahnya lagi kepada sang adik.

sedangkan remaja laki-laki itu menjatuhkan dirinya ke sofa, menatap sang kakak sendu, "udah, teh. aku capek."

lain halnya dengan ryoco, ia hanya mendelik lalu memasuki kamarnya. tak lama, farasya keluar membawa sekotak obat.

"sini, mana yang sakit?" tanyanya galak, tapi memegangi wajah adiknya dengan lembut untuk melihat beberapa lebam dan lecet yang terdapat disana.

hanya hening yang tercipta, tak ada suara yang ada. fokus dengan kegiatan dan pikirannya masing-masing. selesai membersihkan luka adiknya itu, sang kakak terdiam memandangi wajah si adik.

"jangan gitu, kalo nanti luka terus mukamu rusak gimana?! nanti jadi kaya badut, mau??"

"ya engga, teh! jelek dong? ya kali jadi badut," jawab spontan adiknya itu.

"terus, kalo ga jadi badut apa dong? mau cosplay boneka chaki?"

"ga gitu teteh!" cebik adiknya.

farasya hanya menggeleng, merapihkan beberapa obat yang baru saja dipakai lalu beranjak dari duduknya.

"masuk kamar, tidur," ucapnya pada sang adik, ayami.

sedangkan sang adik menghela nafasnya pelan, kemudian beranjak tanpa niat ke dalam kamarnya.

farasya menatapnya, kemudian mengunci pintu dan mematikan lampu sebelum memasuki kamar tidurnya.

"yam, jangan gitu. nanti ayah sedih. kasian, ryoco pasti capek."

⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀ πš‹πšŠπšπš’πšŠπš— 𝚜𝚊𝚝𝚞: πšœπšŽπš—πšπšž πš•πšŠπš›πšŠ
⠀⠀⠀⠀⠀⠀ ⠀⠀⠀⠀⠀⠀⠀   ditulis oleh #π‘™π‘’π‘Žπ‘›π‘›π‘Ž 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

⠀⠀π‘«π‘’π‘Ž: 𝑺𝑒𝑛𝑑𝑒 π‘³π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž

⠀⠀π‘·π‘Ÿπ‘œπ‘™π‘œπ‘”: 𝑺𝑒𝑛𝑑𝑒 π‘³π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž